Dear Readers,
PustakaBahasaInggris.com – Dongeng merupakan bentuk sastra lama yang bercerita tentang suatu kejadian yang luar biasa yang penuh khayalan (fiksi) yang dianggap oleh masyarakat suatu hal yang tidak benar-benar terjadi. Dongeng merupakan bentuk cerita tradisional atau cerita yang disampaikan secara turun-temurun dari nenek moyang. Dongeng berfungsi untuk menyampaikan ajaran moral (mendidik), dan juga menghibur. Dongeng merupakan sebuah Narrative Text.
Apakah kalian pernah mendengar cerita dongeng Semut dan Belalang? Ternyata cerita dongeng tersebut mengajarkan kita tentang perencanaan di hari depan. Apa sih pesan moral di balik cerita dongeng Semut dan Belalang?
Yuk, kita simak bersama Dongeng Belalang dan Semut dalam Bahasa Inggris di bawah ini!
Table of Contents
Dongeng Belalang dan Semut dalam Bahasa Inggris Lengkap dengan Terjemahan
Dongeng dalam Bahasa Inggris
Ant & Grasshopper
In the middle of the forest, there lived a very diligent ant. Every day these small ants always tried to collect food and stored it in the barn. The heat of the sun and the heavy rain did not dampen the enthusiasm of the Ant to gather food. With great effort, the Ant worked hard to bring food for the food which had collected to store in his barn.
One day, when the Ant was trying to bring his food to be stored in a barn, the Ant met a grasshopper who was enjoying sunbathing while lazing.
“Hi ants … what are you doing?” Asked the grasshopper. “I am gathering food to store in the barn,” said the Ant.
Grasshopper laughs “Why to bother to collect food, how many foods can we eat in the forest?”
“It’s true, but I keep my food in preparation for the winter,” said the ant, trying to push the food he found into the barn. Grasshoppers laugh again while mocking the ant.
“Winter is still long, why bother now? After all, there is still plenty of time for that. We better have fun first, “he said while eating the green leaves that were nearby. The ant did not care about the grasshopper who was lazing around, he was still busy collecting food for the food he could find.
The next day, early in the morning, the Ant was preparing to find food again. When he opened the door of his house to go, he saw that grasshoppers were sitting there playing guitar and lazing around. The Ant only shooked his head and passed immediately. Grasshoppers who saw ants had begun to busy looking for food again, just laughing and mocking.
“For what is difficult … make it difficult … the trouble is useless,” the grasshopper humming accompanied the steps of the ants who were about to leave.
Thus the whole day the Ants were busy collecting their food in the barn while the Grasshopper was preoccupied with playing the guitar, sunbathing and lazing.
After working for most of the year, the barn where the Ant’s supplies were almost full, but this did not make the diligent Ant become lazy. He still tried to find food to store in his barn.
“While there is still a chance, I have to keep trying to collect food, because no one knows how long the winter will last,” said the ant in the heart. Meanwhile, the grasshopper, still just lazing around and having fun all day long.
Fall soon arrived. The trees that were green slowly changed to brownish yellow. The grass began to dry out. The air got colder. The ant who diligently did not give up hope. He still tried to find food even though the place was full. Whereas the lazy Grasshopper began to busy gathering food for supplies in the winter.
Finally, winter arrived. The diligent Ant sat comfortably in his warm house while enjoying his abundant food. Whereas the lazy Grasshopper only kept a little food supply. The Grasshopper thought winter would end soon, so why to bother collecting food in the barn.
Day after day, week after week, it didn’t feel like a month had passed and the cold season was still not over. The grasshopper’s food supply was exhausted. He could only look at the comfortable and warm Ant’s house from behind his window and then tried to find food in the middle of winter, but he did not succeed. Finally, with embarrassment, he knocked on the Ant’s door.
“Tok … bro … bro … bro …” the Grasshopper began to knock. The Ant opened the door and said: “What’s the matter?”
“Please give me a little of your food supply, because my supply is up, and I am very hungry,” said the locust.
The Ant laughs “It’s good for you to go … when I struggled to collect my food, you even mocked me. And now you ask for my food? “Said the ant, mocking.
“Go, find your own food …,” said the ant, continuing. Grasshopper also left the ant’s house to find his food, but he didn’t find anything. When the Grasshopper almost died of cold and hunger, the Ant came to help him and invited the grasshopper to live in his warm and comfortable home and abundant food.
Terjemahan
Semut dan Belalang
Di tengah hutan, hiduplah seekor semut yang sangat rajin. Setiap hari semut kecil ini selalu berusaha mengumpulkan makanan dan menyimpannya di dalam lumbung. Teriknya matahari dan derasnya air hujan, tidak menyurutkan semangat sang Semut untuk mengumpulkan makanan. Dengan bersusah payah, sang Semut bekerja keras untuk membawa makanan demi makanan yang berhasil dikumpulkannya untuk disimpan di dalam lumbung rumahnya.
Pada suatu hari, ketika sang Semut sedang berusaha membawa makanannya untuk di simpan di lumbung, sang Semut bertemu dengan seekor belalang yang sedang asyik berjemur sambil bermalas-malasan.
“Hai semut.. apa yang sedang kamu lakukan?” tanya belalang. “Aku sedang mengumpulkan makanan untuk kusimpan di lumbung” sahut sang Semut.
Belalang tertawa “Untuk apa bersusah payah mengumpulkan makanan, bukankah di hutan banyak sekali makanan yang bisa kita santap?”
“Itu memang betul, tetapi aku menyimpan makananku untuk persiapan musim dingin nanti,” kata sang semut sambil berusaha mendorong makanan hasil temuannya ke lumbung. Belalang kembali tertawa sambil mengejek sang semut.
“Musim dingin masih lama, buat apa bersusah-susah sekarang? Toh masih banyak waktu untuk itu. Lebih baik kita bersenang-senang dulu,” katanya sambil menyantap daun hijau yang ada di dekatnya. Sang semut tidak memperdulikan belalang yang sedang bermalas-malasan itu, dia tetap saja sibuk untuk mengumpulkan makanan demi makanan yang bisa dijumpainya.
Keesokan harinya, pagi-pagi sekali, sang Semut kembali bersiap-siap untuk mencari makanan lagi. Ketika dia membuka pintu rumahnya untuk pergi, dilihatnya belalang sedang asyik duduk sambil bermain gitar dan bermalas-malasan. Sang Semut hanya menggelengkan kepala dan segera berlalu. Belalang yang melihat semut sudah mulai sibuk kembali mencari makan, hanya tertawa dan mengejek.
“Buat apa susah..buat apa susah..susah itu tak ada gunanya,” senandung sang belalang mengiringi langkah semut yang hendak pergi.
Demikianlah sepanjang hari sang Semut sibuk mengumpulkan makanannya di lumbung sementara sang Belalang asyik-asyikan bermain gitar, berjemur dan bermalas-malasan.
Setelah bekerja hampir sepanjang tahun, lumbung tempat persediaan sang Semut hampir penuh, tetapi hal ini tidak membuat sang Semut yang rajin itu menjadi malas. Dia masih tetap berusaha untuk mencari makanan untuk disimpan di lumbungnya.
“Selagi masih ada kesempatan, aku harus terus berusaha untuk mengumpulkan makanan, sebab tidak ada yang tau berapa lama musim dingin akan berlangsung,” kata sang semut dalam hati. Sementara itu sang belalang, masih tetap saja bermalas-malasan dan bersenang-senang sepanjang hari.
Musim gugur pun segera tiba. Pohon-pohon yang tadinya hijau, perlahan-lahan berubah warna menjadi kuning kecoklatan. Rumput-rumput pun mulai mengering. Udara menjadi semakin dingin. Sang Semut yang rajin tak putus harapan. Dia masih tetap berusaha untuk mencari makanan walaupun tempat persediaannya sudah penuh. Sedangkan sang Belalang yang malas itu mulai sibuk mengumpulkan makanan untuk persediaan di musim dingin.
Akhirnya musim dingin pun tiba. Sang Semut yang rajin itu duduk dengan nyaman di dalam rumahnya yang hangat sambil menikmati makanannya yang berlimpah. Sedangkan sang Belalang yang malas itu hanya menyimpan sedikit persediaan makanan. Sang Belalang berpikir, musim dingin akan segera berakhir, jadi buat apa susah-susah mengumpulkan makanan di lumbung.
Hari berganti hari, minggu berganti minggu, tak terasa sudah sebulan berlalu dan musin dingin masih belum berakhir. Persediaan makanan sang Belalang pun habis. Dia hanya bisa memandang rumah sang Semut yang nyaman dan hangat dari balik jendelanya untuk kemudian berusaha mencari makan di tengah-tengah musim dingin, tetapi dia tidak berhasil. Akhirnya dengan menahan malu, dia mengetuk pintu rumah sang Semut.
“Tok..tok..tok..tok..” sang Belalang mulai mengetuk. Sang Semut pun membuka pintu dan berkata “Ada apa lang?” katanya.
“Tolong berikan aku sedikit dari persediaan makananmu itu, karena persediaanku sudah habis, dan aku sangat kelaparan,” kata belalang mengiba.
Sang Semut tertawa “Enak saja kau lang… ketika aku bersusah payah mengumpulkan makananku, kau malah mengejekku. Dan sekarang kau minta makanan persediaanku?” kata semut sambil mengejek.
“Pergilah, cari sendiri makananmu…,” kata sang semut melanjutkan. Belalang pun pergi meninggalkan rumah sang semut untuk mencari makanannya, tetapi dia tidak berhasil menemukan apa-apa. Ketika sang Belalang hampir mati kedinginan dan kelaparan, sang Semut datang untuk menolongnya dan mengajak belalang untuk tinggal di rumahnya yang hangat dan nyaman serta berlimpah makanan.
Setiap Dongeng memiliki pesan moral yang disampaikan kepada para pembaca.
Lalu apa pesan moral yang ingin di sampaikan dalam cerita “Ant & Grasshopper“
Pesan Moral: Jangan sia-siakan hidup dengan bermalas-malasan. Karena upah kemalasan adalah bencana. Kita harus bekerja keras untuk mendapatkan kesuksesan dimasa yang akan datang. Menabung untuk sesuatu yang kita inginkan dimasa yang akan datang adalah sesuatu hal yang baik. Pesan kakak lainnya adalah jangan terlena dengan keadaanmu saat ini, masa depan yang sukses dan bahagia akan kamu raih jika kamu bekerja keras.
- Apakah kalian mau seperti Semut atau Belalang?
- Apakah kalian ingin bertahan hidup dan sukses seperti semut atau memilih mati kelaparan seperti belalang?
Seperti yang kalian ketahui, setiap orang pasti akan menjadi tua dan tidak produktif. Orang tua juga butuh uang, untuk makan, untuk biaya kesehatan dan berobat serta pengeluaran lainnya.
Coba renungkan pertanyaan berikut ini:
Darimana sumber pemasukan kita (saat nanti sudah tua dan tidak produktif), jika tidak disiapkan dari sekarang (saat kita masih muda, sehat dan produktif)?
Semoga Dongeng pada artikel ini memberikan kalian hiburan. 🙂