Dear Readers,
PustakaBahasaInggris.com – Artikel ini mencakup aspek kunci dari gaya penulisan formal dan informal. Sebelum menentukan gaya yang sesuai dengan pesan Anda, Anda harus mengetahui siapa Pemirsa Anda.
Table of Contents
Writing – Gaya Penulisan Formal dan Informal dalam Bahasa Inggris
Simak penjelasan di bawah ini sebelum Anda menentukan gaya penulisan:
Audience/ Pemirsa
Mengetahui atau mengantisipasi siapa yang akan membaca apa yang telah Anda tulis adalah kunci penulisan yang efektif. Dalam artikel ini menguraikan pentingnya mengetahui audiens Anda saat menulis atau mempersiapkan diri untuk menulis.
The first question to ask is “Who am I writing this for?” When writing letters or emails, the answer may be obvious but for other forms of writing such as reports, strategies, marketing brochures, advertising copy, or blogs the answer may not be so obvious.
Bahkan ketika menulis surat kepada seorang individu, ingatlah bahwa kata-kata Anda dapat dengan mudah disalin dan disisipkan ke format lain atau diteruskan ke audiens lain, jadi lebih baik memperhatikan khalayak yang lebih luas daripada mengabaikannya sepenuhnya.
Adapting Writing to the Audience
Knowing who your audience means that you can adapt the content of your writing to address the main concerns of your audience.
For example, an annual report written on behalf of a corporate organization must address the concerns of stakeholders and potential stakeholders but can assume that these readers have at least some background knowledge of what the organization does and will not need to include what each individual member of staff does.
Salinan iklan yang ditulis untuk produk atau layanan yang sama mungkin memiliki konten dan gaya yang berbeda tergantung pada medium iklan yang akan disiarkan. Dan jika Anda tahu bahwa pembacanya adalah spesialis di bidang tertentu, gaya penulisan harus memahami hal ini dan berbeda dari sebuah artikel yang ditulis mengenai topik yang sama untuk masyarakat umum.
Knowing your audience
Knowing your audience will also help you to decide on the “voice” to use.
Suara penulis adalah istilah sastra yang digunakan untuk menggambarkan gaya penulisan individu seorang penulis, tetapi juga mencakup bagaimana nada suara formal atau informal (rileks). Surat atau email ke teman pribadi bisa ditulis dengan gaya yang sangat informal karena sudah ada tingkat keakraban antara penulis (Anda) dan penonton (teman Anda). Namun, gaya yang sama ini tidak sesuai dalam situasi profesional dimana nada yang lebih formal diharapkan.
If you are writing to very busy people who perhaps receive hundreds of similar communications, then you should adopt a brief and succinct written style that conveys the key messages quickly and clearly.
Anda juga bisa mempertimbangkan untuk menyertakan grafik, diagram atau ilustrasi jika ini membantu menyampaikan pesan utama secara lebih ringkas daripada teks yang rumit. Bagaimanapun, Anda tahu bahwa Anda menulis surat kepada orang-orang yang menginginkan atau membutuhkan konten terperinci kemudian memberikannya. Jika Anda tidak yakin berapa detail yang dibutuhkan, maka sebaiknya selalu bertanya terlebih dahulu.
Writing – Gaya Penulisan Formal dan Informal dalam Bahasa Inggris
Informal Writing Style
Colloquial – Informal writing is similar to a spoken conversation. Informal writing may include slang, figures of speech, broken syntax, asides and so on.
Bahasa sehari-hari – Menulis informal mengambil nada pribadi seolah-olah Anda berbicara langsung dengan audiens Anda (pembaca). Anda dapat menggunakan sudut pandang orang pertama atau ketiga (saya dan kami), dan kemungkinan Anda akan menghubungi pembaca menggunakan orang kedua.
Simple – Short sentences are acceptable and sometimes essential to making a point in informal writing.
Sederhana – Mungkin ada kalimat atau elipsis yang tidak lengkap (…) untuk membuat poin.
Contractions and Abbreviations – Words are likely to be simplified using contractions (for example, I’m, doesn’t, couldn’t, it’s) and abbreviations (e.g. TV, photos) whenever possible.
Empathy and Emotion – The author can show empathy towards the reader regarding the complexity of a thought and help them through that complexity.
Formal Writing Style
Complex – Longer sentences are likely to be more prevalent in formal writing.
Anda harus selengkap mungkin dengan pendekatan Anda terhadap setiap topik saat Anda menggunakan gaya formal. Setiap poin utama perlu diperkenalkan, diuraikan dan disimpulkan.
Objective – State main points confidently and offer full support arguments.
Gaya penulisan formal menunjukkan rentang emosi yang terbatas dan menghindari tanda baca emotif seperti tanda seru, elipsis, dll. Kecuali jika mereka dikutip dari sumber lain.
Full Words – No contractions should be used to simplify words (in other words use “It is” rather than “It’s”).
Singkatan harus dibilang lengkap saat pertama kali digunakan, satu-satunya pengecualian adalah ketika akronimnya lebih dikenal daripada nama lengkap (BBC, ITV atau NATO).
Third Person – Formal writing is not a personal writing style. The formal writer is disconnected from the topic and does not use the first person point of view (I or we) or second person (you).
When to Use Formal and Informal Writing
Gaya penulisan formal tidak selalu “lebih baik” daripada gaya informal, namun setiap gaya melayani tujuan dan perawatan yang berbeda harus dilakukan dalam memilih gaya mana yang akan digunakan dalam setiap kasus.
Writing for professional purposes is likely to require the formal style, although individual communications can use the informal style once you are familiar with the recipient.
Perhatikan bahwa email cenderung bergaya yang kurang formal daripada komunikasi berbasis kertas, namun Anda tetap harus menghindari penggunaan “obrolan teks”.
Kesimpulan
Jika ragu mengenai seberapa formal tulisan Anda, biasanya lebih baik berbuat salah dan bersikap formal daripada informal.
Pelajari Dialog Bahasa Inggris tentang Bisnis di sini: